Judul: Pengorbanan Ibu dari titik Nol
Pelukis: Heno Airlangga
Ukuran: 150cm x 120cm
Media: Cat Akrilik diatas kanvas
Tahun: 2019
Informasi harga dan pembelian:
Email: henoairlangga@gmail.com
Telp-Whatsapp: 081 329 7 329 11
Pesan dan makna lukisan:
Ketika benih cikal bakal seorang anak dimulai dari sebuah titik sel yang tak kasat mata, saat itulah pengorbanan seorang Ibu dimulai, bagaimana kepayahan seorang ibu saat mengadung diawal bulan, bagaimana kesusahan Ibu saat usia kandungan sudah tua, bagaimana pertaruhan hidup dan mati seorang Ibu saat melahirkan, semua itu baru pengorbanan awal seorang Ibu untuk anak nya.
Saat seorang anak sudah terlahir di Dunia, bagaimana seorang Ibu menjaga bayi nya 24 jam siang dan malam tanpa henti dengan segudang kerepotan kebutuhan bayi nya mulai dari menyusui, kencing, BAB, menggendong dikala bayi rewel, mencuci pakaian bayi, memandikanya. Tapi Ibu tidak pernah mengeluh melakukan semua itu, bahkan itu baru pergorbanan awal seorang Ibu untuk anak nya.
Dikala anak menginjak usia balita, seorang ibu dengan sabar mengajarkan bagaimana cara anaknya berjalan, mengajarkan anaknya berbicara, ibu pontang – panting mengawasi anak nya yang sudah mulai aktif bergerak kesana-kemari, saat sakit dengan sabar seorang Ibu merawat anak nya yang rewel menangis tengah malam.
Saat anak menginjak usia dewasa, ibu selalu diliputi kekawatiran dikala anaknya pergi dan belum pulang saat sudah saat nya pulang, ibu rela menahan lapar asal anak nya kenyang dan segala kebutuhan nya terpenuhi, apa yang diminta anak, dengan segala upaya seorang Ibu akan memenuhi nya, meski terkadang dia harus mengorbankan gengsi dan rasa malu nya.
Ketika anak menginjak dewasa dan menikah, Ibu dan Ayah yang menanggung hampir semua biaya pernikahan anak nya, bahkan mereka rela menaggung hutang demi kemeriahan dan kebahgiaan di hari pernikahan anak nya. Kemudian setelah menikah cucunya lahir, seorang Ibu telah dipanggil nenek, disini terkadang pengorbanan untuk anaknya belum berakhir, ia rela merawat atau momong cucu nya agar anaknya tidak terbebani terlalu berat saat bekerja.
Ibu dan Ayah saat masih muda dan kuat berkerja siang dan malam untuk memenuhi segala kebutuhan anak – anak nya dari sejak dalam kandungan hingga dewasa, bahkan mereka berpikiran jauh kedepan saat sudah tiada mereka bisa meninggalkan warisan harta benda untuk anak cucu nya agar selalu hidup dalam kemakmuran, tidak hidup dalam kemiskinan.
Itulah pengorbanan serta kasih sayang luar biasa seorang Ibu dan Ayah untuk anak – anak nya sepanjang masa, mereka tidak pernah mengharap imbalan atau pamrih, asal anak – anak nya bahagia itulah kebahagiaan sesungguhnya bagi mereka “Kasih sayang serta pengorbanan Ibu dan Ayah laksana Sang surya menyinari Dunia”.
Merawat dengan baik Ibu dan Ayah saat lanjut usia adalah ladang kebaikan terbaik bagi anak, mendo’a kan Ibu dan Ayah saat sudah tiada merupakan wujud bakti seorang anak kepada orang tua.
Lukisan abstrak ini menggambarkan imajinasi embrio manusia saat didalam rahim ibu, disini titik awal kehidupan seorang manusia dan pengorbanan Ibu dimulai.
0 comments:
Post a Comment