Daftar pengunjung terbaru

Wednesday, October 9, 2019

>> FALSAFAH JAWA " SAWANG SINAWANG " DALAM LUKISAN ABSTRAK

Berdiri di depan salah satu karya lukisan ku yang berukuran cukup besar jika ditotal keseluruhan 150cm x 250cm, lukisan ini terdiri dari 3 bagian, dimana masing - masing bagian berukuran 150cm x 78cm. Judul dari lukisan ini " Sawang sinawang " , merupakan petikan dari salah satu falsafah jawa, dimana falsafah ini secara garis besar memiliki arti " Hakekat hidup itu hanyalah persoalan bagaimana seseorang memandang atau melihat sebuah kehidupan ".

Begitu sederhana, namun memiliki kedalaman makna, itulah filosofi Jawa. Persoalan “melihat orang lain” dan “dilihat orang lain”ternyata amat sering kita jumpai bahkan kita alami sendiri. Bahwa terkadang dalam kehidupan ini, “bayangan dari kenyataan” merupakan sesuatu yang bisa atau ingin diterima pikiran kita, sementara kenyataan yang didapat kadang sama sekali berbeda atau bahkan tak pernah kita tahu.

Tahu kenapa hidup kita mulai tidak enak? Karena kita mulai membandingkan hidup kita dengan hidup orang lain.


Membandingkan apa yang mereka punya, sementara kita tidak. Terselip rasa iri akan jalan mereka yang lurus, sedang jalan kita berputar-putar penuh liku. Menginginkan perjuangan mereka yang begitu mudah, sedang perjuangan kita begitu sulit hingga seringkali diri merasa payah. Membandingkan adalah aktivitas tanpa akhir. Tersebab itulah kita lupa tentang hakikat syukur.
Padahal, bisa jadi kehidupan kita adalah kehidupan yang didambakan oleh orang lain yang kehidupanya kita dambakan.

Lukisan abstrak ini terdiri dari 3 bagian, meski nampak terpisah berdiri sendiri-sendiri, namun memiliki satu kesatuan dalam ruang lingkup yang sama, seperti komposisi warna, komposisi cahaya dan alur goresan.

Lukisan terpisah berdiri sendiri – sendiri menggambarkan pribadi dari orang berbeda – beda, namun mereka seringkali memandang kehidupan orang lain dan membandingkanya dengan kehidupanya sendiri, memandang kehidupan orang lain begitu sempurna dan indah, sedangkan kehidupan sendiri terasa begitu sulit dan penuh kekurangan. Orang-orang saling memandang kehidupan satu sama lain dan membandingkanya, ini yang sering terjadi dalam kehidupan manusia sejak dahulu hingga sekarang.

Dari masing-masing lukisan abstrak disetiap bidangnya memiliki tema warna yang sama dan nuansa cahaya yang sama, namun dari masing-masing memiliki alur goresan yang berbeda, itulah gambaran kehidupan. Sejatinya jika dilihat dari kacamata kehidupan, tidak ada kehidupan yang sempurna dan tidak ada kehidupan yag tidak sempurna, semua tergantung dari sudut pandang atau cara memandang kehidupan itu sendiri. Setiap orang memiliki alur kehidupanya masing-masing, kadang lurus, kadang berliku. Kadang susah, kadang senang. Kadang sedih, kadang bahagia. Kadang tertawa, kadang menangis.

Pandanglah orang yang kehidupanya berada di bawah kita (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah memandang orang yang berada di atas kita. Hal itu akan membuat kita tidak meremehkan nikmat Tuhan, sehingga jiwa lebih tenang dan damai.

Informasi harga dan pembelian:
Email: henoairlangga@gmail.com
Telp-Whatsapp: 081 329 7 329 11

0 comments: