Friday, September 4, 2020

>> PANDEMI COVID 19 DALAM KARYA SENI ABSTRAK

Judul: Covid 19
Pelukis: Heno Airlangga
Ukuran: 74cm x 90cm
Media: Textured acrylic on canvas
Tahun: 2020


Informasi harga dan pembelian:
Email: henoairlangga@gmail.com
Telp-Whatsapp: 081 329 7 329 11

Lukisan abstrak ini menggambarkan Covid -19 dan dampak yang ditimbulkanya, virus corona bagian mahkluk terkecil dari kehidupan, meski tak kasat mata namun ada, berawal dari satu kemudian berkembang biak menjadi dua, tiga, empat, lima hingga tak terhitung jumlahnya.

Berawal dari menjangkit satu orang, dua orang, tiga orang dan terus meningkat jumlahnya hingga jutaan orang dan akan terus bertambah setiap hari sebelum vaksin ditemukan.

Covid 19 berawal dari satu titik lokasi dan menyebar serta meluas antar kota, antar provinsi, antar negara, antar benua hingga seluruh Dunia.

Berawal dari sebuah mahkluk kecil tak kasat mata, namun hingga saat ini dampaknya telah meluas sacara global, semua sendi tatanan kehidupan telah berubah terkena dampaknya, mulai dari ekonomi, kultur dan aktivitas kehidupan secara keseluruhan.

NEW NORMAL merupakan slogan baru dari tatanan kehidupan yang digaungkan bersama untuk aktivitas hidup tetap berjalan normal ditengah pandemi covid 19, meski berat dan sulit, masyarakat harus tetap optimis bersama saling membantu berkerja sama dan bekerja serta disiplin sesuai protokol covid 19 hingga pandemi ini berakhir.  

Sikap saling peduli, menghargai dan saling memberikan dukungan antar sesama adalah gerakan moral bersama dalam melewati masa - masa sulit ditengah pandemi. Agar semua tetap dalam kesabaran dan rasa optimis bahwa " Habis gelap terbitlah terang " sebagaimana dilukiskan oleh garis - garis abstrak yang saling berkait adalah gambaran kebersamaan, berlatar belakang naunsa warna abu abu dan warna terang hangat adalah gambaran habis gelap terbitlah terang, dibalik kesulitan pasti ada kesuksesan.

Dua bidang bulat putih merupakan gambaran awal covid-19 dari jumlah 1, 2 dan seterusnya hingga tak terhitung jumlah dan dampak yang ditumbulkanya.


No comments:

Post a Comment